Langsung ke konten utama

cahaya

itulah sebabnya ia disebut cahaya,
karena ia adalah energi
yang mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya
cahaya adalah gelombang elektromagnetik
yang kecepatan nya adalah kelajuan maksimum yang dapat dilajui
oleh segala bentuk energi, materi, dan informasi dalam alam semesta




cahaya di siang ini
adalah cahaya yang dipancarkan oleh bintang berpijar bernama matahari
yang berasal dari cahaya bintang yang dipancarkan berjuta tahun lalu
cahaya yang kita lihat hari ini, adalah juga cahaya yang sama 
yang dilihat berjuta-juta tahun yang lampau
sedangkan warna adalah spektrum cahaya 
yang kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan


adalah gelap jika tidak ada cahaya
adalah pekat jika tidak ada yang menyinari
cahaya adalah pelita, petunjuk, harapan
lalu siapakah pemberi cahaya?





Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS 24 : 35)

adakalanya hidup terasa begitu berat
seolah tidak ada jalan keluar 
ketika melewati lorong-lorong yang gelap pekat
lalu harus bagaimana?

Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. (QS 24 : 40)

tidak ada jalan lain kecuali meminta
memohon 
agar diberikan cahaya oleh sang pemberi cahaya
karena selain Dia, tidak ada yang lain yang bisa

karena itulah Ia disebut cahaya,
karena keindahanNya tiada tara

Komentar

ainuq mengatakan…
Mba Adit....apa kabar???

Tulisannya soal cahaya nice banget...keindahan cahaya ciptaaan-Nya memang subhanalloh...
HP Yitno mengatakan…
Siapa sang pemberi atau pencipta cahaya. Tentu sang maha pencipta langit, bumi dan segala isinya sobat.
EnNO mengatakan…
Allah Aja Wazalla....
mbak_tiyak mengatakan…
@all : semoga tulisan diatas bisa menambah keimanan kita sama Allah SWT yaa..aminn

Postingan populer dari blog ini

Setahun kemarin

Diujung jalan itu Setahun kemarin, Kuteringat, Kumenunggumu Bidadari belahan jiwaku Mei 2015 Udah cuti hampir 2 minggu di 38w kehamilan, tapi jabang bayi tak kunjung menampakkan tanda-tanda mau brojol. Inilah saya, si ibu hamil yang penampakannya udah kayak dugong tiap hari jalan hampir sekilo, jongkok-jongkok di kamar mandi, ngepel kayak inem demi mendapatkan kontraksi dan bukaan tapi apa daya, hasilnya nol kosong. Tiap ke dokter kandungan selalu dirogoh dan katanya :  “belum masuk panggul bu bayinya, tulang panggul ibu sempit nih”.  Hehh whatttt, pinggul segini gedenya kok bisa tulang panggulnya sempit, hufttt sungguh tidak matchingggg. Time is ticking dan bumil yang belum berpengalaman ini sungguh panik karena sampe 41w, jabang bayi masih belum masuk panggul. Sementara udah ada kayak pipis-pipis rembes dan dicek kontraksi udah 10 menit sekali. Dan yang paling bikin ngga tahan adalah bolak balik dicek dalem karena bidan, dokter mau mastiin udah masuk pang

banggalah dengan budaya sendiri

abis baca postingan mbak ira di sini tentang tarian tradisional, tiba tiba aja kepikiran untuk membuat posting tentang kebudayaan daerah. saya sendiri lahir dan besar di semarang,jawa tengah meskipun orangtua saya dari jawa timur..jadi dari kecil saya tahunya kebudayaan jawa tengah deh. sebetulnya saya bukan berasal dari keluarga seni dan budaya. tidak ada satupun dari keluarga saya yang berkecimpung di dunia seni dan saya juga tidak secara langsung menggumuli terjun di dunia seni dan budaya daerah ini.

ini mungkin yang dinamakan jodoh

hihihiii tiba tiba aja kepikiran buat nulis tentang cerita kami, saya dan oki suami saya. bagaimana kami saling tau, kenal, bertemu dan akhirnya kawin menikah. ceritanya lucu lo (promosi) dan kalau dipikir pikir sekarang...kok bisa ya..aneh ya..padahal kan dulu begitu ya..bagaimana mungkin tuh..yahh kalau kata orang sih namanya juga jodoh heheuu..