jikalau di India dahulu kala, shah jahan membangun taj mahal untuk mengenang istrinya mumtaz mahal, maka di Indonesia, ada pak habibie yang meluncurkan sebuah buku untuk mengenang alm istrinya ibu hasri ainun habibie. bukunya berjudul habibie & ainun, tebalnya kurang lebih 300 halaman. jujur aja saya sih sebenernya engga punya buku ini, alias bacanya boleh minjem doank punya temen saya si anti hehe #sambil nyanyi gak gak gak modal ala 7icon.
tapi meskipun minjem tentu tidak mengurangi kekhusyukan saya membaca buku ini secara pak habibie ini idola saya dari kecil. beliau satu2nya pejabat yang menurut saya di jaman itu (orde baru) ngomongnya gak bertele2, hasil kerjanya pun jelas, dia bisa bikin pesawat, dan bukan omong doank. okelah, tanpa berbasa basi ini lah resensi dari buku habibie & ainun yg saya baca, enjoy
resensi ini saya bagi jadi beberapa bagian, tentu saja karena ini blog saya jadi resensinya ya suka suka saya yaa
1. bagian cinta cinta an
di bagian awal buku ini mengupas tentang awal cinta dari habibie dan ainun muda. mereka tidak sengaja bertemu di rumah orang tua ainun setelah bertahun-tahun tidak bertemu, padahal sejak SMP dan SMA mereka satu sekolah. sejak itulah habibie muda mulai menyukai ainun dan melakukan pendekatan. saat itu habibie adalah mahasiswa yang sedang melanjutkan studinya di jerman sedangkan ainun adalah dokter muda yang sedang mengambil spesialisasi di UI. setelah pendekatan beberapa waktu lamanya akhirnya habibie pun melamar ainun dan mereka pun menikah. habibie memboyong ainun ke jerman dan disanalah mereka memulai perjalanan rumah tangga mereka.
gambar dari sini
menjalani kehidupan rumah tangga di negara lain tentu bukan perkara mudah bagi ainun dan habibie. habibie yang waktu itu masih menjadi mahasiswa dan bekerja sebagai asisten peneliti di Universitas merasa harus menambah penghasilan dengan bekerja di pabrik. pekerjaan ini membuatnya harus bekerja hingga larut malam setelah selesai dengan pekerjaannya di universitas. untuk mengirit pengeluaran beliau bahkan harus berjalan kaki memotong jalan agar tidak perlu naik angkutan umum. karena saking jauhnya beliau berjalan, sepatunya sering sobek dan beliau menyisipkan kertas agar salju tidak menempel di kakinya, sungguh suatu perjuangan yang berat untuk bisa bertahan hidup. namun seletih2nya beliau, begitu sampai di rumah, ada 'senyum indah dan tatapan mata yang menyejukkan dari ibu ainun yang selalu dirindukan oleh pak habibie'.
gambar dari sini
beliau berulang2 mengulang kalimat itu di buku ini. so sweet, Mr Professor
2. bagian panduan menjadi istri yang baik
buku ini, bagi saya pribadi, adalah semacam buku pedoman mengenai bagaimana menjadi istri yang baik seperti ibu ainun. sejak awal pernikahan, ibu ainun sudah mengorbankan profesinya sebagai dokter, untuk mengikuti pak habibie ke Jerman. menghadapi pak habibie yang sibuk, ibu ainun selalu sabar, tidak mengeluh, bahkan selalu memberikan senyuman untuk menenangkan hati suaminya. saat awal pernikahan dan mereka masih harus banyak berhemat, ibu ainun bahkan menjahit sendiri baju2 anaknya.
ibu ainun juga pernah sempat menjadi dokter di jerman saat anak2nya sudah agak besar. beliau menjadi dokter anak di sebuah RS di jerman. bahkan dikatakan di buku itu, gajinya lebih besar dari pak habibie. namun saat anaknya sakit dan dia tidak bisa merawat anaknya dan malah harus merawat anak orang lain di RS itu, dilema muncul dan akhirnya ibu ainun memutuskan untuk tidak bekerja dan merawat anak2nya.
gambar dari sini
sungguh pantas jika pak habibie mencintai ibu ainun sedemikian besarnya, mengingat ibu ainun adalah istri yang sangat baik dan perhatian. beliau selalu membawakan bekal untuk pak habibie bekerja, ibu ainun juga memperhatikan gizi pak habibie dan selalu mengingatkan untuk minum vitamin. beliau juga sangat sederhana dan tidak pernah menuntut banyak dari pak habibie. dalam sebuah kalimat, beliau menjelaskan bahwa sejak pertama kali mengenal bu ainun; saat menjadi istri seorang mahasiswa, istri pejabat perusahaan pesawat terbang, istri menteri, istri wakil presiden dan bahkan hingga menjadi ibu negara; ibu ainun tidak pernah berubah.
3. bagian menjadi professional sejati
pak habibie, dalam perjalanan kariernya, selalu diliputi kecemerlangan. hal ini berkat kerja kerasnya sejak sekolah dan diiringi dengan doa yang tidak putus2 kepada Allah SWT. beliau awalnya bekerja di perusahaan pembuat pesawat terbang di jerman, meniti karier hingga menjadi direktur di perusahaan tersebut. kemudian saat presiden RI meminta bantuan beliau untuk membangun industri kedirgantaraan Indonesia, beliau pun bersedia dan meninggalkan segala kemapanan di Jerman, demi tanah air dan bangsa. bertahun2 beliau bekerja keras sebagai menristek merintis berbagai lembaga dan perusahaan yang berbasis teknologi, kemudian diangkat menjadi wakil presiden dan presiden. beliau mengaku tidak pernah berpolitik. kapasitasnya adalah jelas sebagai ilmuwan yang bekerja dengan mengaplikasikan keahlian yang ia miliki dalam teknologi.
gambar dari sini
berbagai penghargaan telah beliau terima tidak hanya dari Indonesia ataupun jerman, bahkan hingga dunia internasional. penghargaan sekelas nobel pernah beliau terima karena penemuannya dalam bidang konstruksi pesawat terbang. namun karena beliau tidak berpolitik, sehingga pidato pertanggungjawabannya sebagai presiden ditolak oleh DPR. ya, beliau tidak didukung oleh para politisi, tapi saya sungguh salut, karena meskipun beliau sudah tidak menjabat lagi tapi tetap berusaha melakukan pengabdian terhadap bangsa & negara melalui yayasan yang ia dirikan The Habibie Centre. dan ibu ainun juga tetap aktif di yayasan yang beliau dirikan diantaranya yayasan donor mata, yayasan untuk anak2 putus sekolah dlsb. sungguh, bangsa ini beruntung memiliki putra putri seperti beliau berdua.
4. bagian menyedihkan tentang industri kedirgantaraan
ini adalah mungkin, bagian yang membuat saya miris setengah mati. bagian yang menjelaskan tentang cita2 pak habibie membangun industri dirgantara, dimana bangsa ini bisa mengubah komoditi yang diekspor dari hanya sekedar besi baja menjadi produk teknologi berupa pesawat terbang. beliau dan tim dari IPTN berhasil membuat pesawat dengan menggunakan teknologi terbaru fly by wire dimana kendali pesawat dijalankan secara otomatis untuk menghindari kesalahan manusia (human error). saat itu, pesawat ini adalah tergolong yang pertama kali menerapkan teknologi tersebut di dunia, sungguh membanggakan. pesanan pesawat ini pun berdatangan tidak hanya dari pasar dalam negeri tp jg dari luar negeri. tapi apa daya, pendanaan untuk proyek ini dihentikan dan pak habibie tidak bisa berbuat apa2 tentang ini.
beberapa hari yang lalu saya membaca koran tentang kiprah orang2 indonesia yang bekerja di boeing perusahaan pembuat pesawat di Amerika. mereka adalah alumni IPTN yang kemudian karena bangkrutnya PT DI (dulunya IPTN) terpaksa mencari pekerjaan di boeing, sekarang telah banyak menduduki posisi penting di perusahaan tersebut. ini tentu membuktikan bahwa orang indonesia tidka kalah dibanding orang bule sekalipun, apalagi sebagai alumni IPTN mereka mengaku bahwa orang sangat segan dengan mereka. sekaligus mereka sedih bahwa pada akhirnya mereka tidak bisa bekerja untuk negaranya sendiri karena tidak ada wadah untuk mereka disini, so pathetic dear, sediiiihhh sekali
5. bagian sakitnya ibu ainun
ibu ainun meninggal 22 mei 2010 karena kanker ovarium stadium lanjut. beliau sudah lama menderita penyakit ini namun tidak diketahui penyakitnya apa. ini karena kanker ini hanya bisa diketahui setelah memasuki stadium lanjut. saya menangis membaca bagian akhir buku ini, karena sungguh, saya teringat alm adik saya yang juga sakit parah. pak habibie sangat setia, beliau selalu berada di samping ibu ainun, sama seperti ibu ainun yang tidak pernah meninggalkan pak habibie kemanapun beliau pergi. bahkan hingga ibu ainun meninggal, pak habibie tidak pernah sekalipun meninggalkan jenazah ibu ainun sejak mulai di pesawat hingga proses penguburan. sungguh, ini kisah cinta sehidup semati, semoga Allah juga memberkahi keluarga kami dengan cinta seperti ini, aminnnn
gambar dari sini
akhir kata, sekali lagi bagi saya, buku ini bukan hanya sekedar bacaan ringan di sore hari, buku ini memberikan inspirasi dan keteladanan yang sangat jelas, untuk hidup dengan pasti, hidup dengan jelas dan hidup dengan bukti.
tambahan >> kutipan puisi yang dibuat pak habibie di akhir buku ini :
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku
tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan
kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk
pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,adalah kenyataan
bahwa
kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri
seseorang, sekejap saja,
lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa
setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa
kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang
berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku
selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir,
pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak megeluh, tapi
rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari,
mana mungkin aku setia
padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku
kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku
mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,kau dulu tiada untukku,
dan
sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk
jiwaku,
selamat jalan, calon bidadari surgaku ….
Komentar
1. Sungguh buku yang sangat bagus sekali... tapi sayangnya kami di Malaysia gak bisa mendpatkannyaa...... lama sekali gw membaca artikel ini dan sangat terkesima dengan cara penyampaian dan juga isinyaaa.
2. salam kenal dari keluargazulfadhli di Miri Sarawak malaysia...
Regards.
... Ayah Zahia ...
@zulfadhli : beli online aja mbak, oya salam kenal juga yaa nanti sy mampir jg ke blognya
Aku juga paling suka sama pak Habibie ini, karena emang dia putra bangsa yang berbobot dan aku turut sedih dengan apa yang terjadi sama IPTN, buatku itu bener-bener tragedi yang menyedihkan banget untuk bangsa ini..
Thanks buat tulisannya ya Dit...
@allisa : sama2 ya mama raja
hhhhaaaaa heee gak pa2 kok........
regards.
... Ayah Zahia ...
Btw salam kenal ya :)
YURI
http://tigerlilysbook.blogspot.com