dalam menyambut bulan ramadhan, tradisi di jawa, orang akan melakukan nyadran, atau berziarah ke makam keluarga bersama seluruh sanak keluarga. dalam keluarga saya, sebenarnya tradisi nyadran ini jarang atau hampir tidak pernah dilakukan, karena bapak ibu saya adalah pendatang di kota semarang ini. keluarga besar kami ada di jawa timur dan makam keluarga juga terpencar pencar di jawa timur sana sehingga kami hanya berziarah pada hari lebaran sekaliyan silaturrahmi pergi ke sana.
nah, kemaren pas saya pulang ke semarang, di hari minggu, mamah mertua saya mengajak saya dan oki untuk nyadran ke bergota, TPU di semarang. rupanya keluarga besar suami saya dari pihak mamah mertua asli dari semarang dan makan keluarganya ngumpul jadi satu disitu. karena tahun ini juga adik saya baru meninggal dan dimakamkan di semarang, maka minggu sore nya kami juga nyadran alias menyambangi makam adik saya di TPU Jatisari. sebenarnya sih setiap pulang saya pasti menyempatkan datang ke makam adik saya.
nyadran sebenarnya hanya tradisi, setau saya tidak ada dalam syariat kewajiban melakukan itu. tapi tradisi ini menurut saya sih tidak ada jeleknya meskipun jangan dianggap juga sebagai kewajiban yang memberatkan, karena kan memang bukan keharusan ya. kemaren sih waktu nyadran saya sempat melihat banyak sekali orang di makam yang kayaknya mereka keluarga besar gitu dan yang unik mereka itu ke makam bawa makanan lho..dan dimakan disana. selain makan bersama, mereka juga membersihkan makam dan berdoa bersama.
hikmahnya dari ritual nyadran ini adalah untuk mengingat kematian, sesuatu yang pasti terjadi, pada orang orang di sekeliling kita, baik yang kita kenal maupun tidak, yang paling kita sayangi, dan pada diri kita sendiri tentu saja. semua hanya masalah waktu. dengan mengingat kematian, kita seharusnya bisa lebih menghargai hidup, waktu yang sudah diberikan pada kita oleh Allah untuk dipergunakan sebaik baiknya sebelum habis masa kita. kematian juga sebagai pengingat bahwa semua pasti ada akhirnya, sudah sunatullah bahwa semua yang hidup pasti akan merasakan mati. keluarga, harta, dunia tidak kekal dan hanya sementara. nantinya semua akan meninggalkan kita dan yang tersisa hanya sepi, hanya kita dan amal kita.
semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari mereka yang telah pergi meninggalkan kita terlebih dahulu. jasad mereka mungkin memang telah mati dan lapuk ditelan zaman. namun kenangan dan kesan yang telah mereka perbuat tidak akan mungkin hilang dari ingatan. bahkan sebagian dari mereka telah hidup dan tinggal dalam diri kita. merekalah para leluhur, semoga Allah menghapuskan dosa dosa mereka, melapangkan dan menerangkan kubur mereka serta meringankan siksa kubur mereka, memberi mereka tempat yang terindah disana, amin amin yaa robbal alamin.
Komentar
Anyway, IMO, untuk berziarah ini sbnrnya gak butuh waktu khusus lah ya, harusnya kapan aja bisa, sekalian untuk ngerawat makamnya juga kan... Soalnya kalo di sini -indo mksdnya- pemakaman umum suka tak terawat :D