pagi ini seperti biasa aq mengayunkan motor (loh motor kok diayunkan???) melewati jalan yang sama, rute yang sama menuju kantor tercinta (huekkk) yang terletak di kabupaten yg berbeda dengan rumah kontrakanku.
seperti biasa juga aq melewati pertigaan jl. gatot subroto (depan kantor ex sektor bd. lampung) yang salah satu cabang jalannya dilewati kereta api babaranjang (batu bara rantai panjang). means that there's a railway. dan berarti juga setiap pagi sekitar jam 7 akan terjadi kemacetan luar biasa di pertigaan itu akibat sepur yg selalu lewat jam segitu.
dan masih seperti biasa juga, setiap pagi akan ada pak polisi yg berdiri di pertigaan jalan itu untuk mengatur lalu lintas supaya baik jalannya (halah kuwi kan lagu pada hari minggu kuturut ayah ke kota).
tapi hari ini ada sesuatu yg berbeda..entah apa yg berbeda waktu aq melihat pak polisi ini mengatur lalu lintas.jalan yg biasanya macet ga karu2an hari ini ga terlalu macet..mmmmm bukan itu kayaknya tp apa ya..tiba2 saja hatiku terharu liat bapak polisi itu.ada sesuatu yg tidak bisa diungkapkan tp hanya bisa dirasakan...hari ini...meskipun dengan kondisi yg sama yg kulihat tiap hari.ada kepekaan luar biasa hari ini. bahkan waktu di perjalanan motorku berada di belakang bus2 yg saling salip2an ga karuan...aq ga ada rasa jengkel sedikitpun..normally condition mesti aq udah misuh2 ga karuan gara2 supir bis yg kerjaannya menjalankan bis dgn semau2nya dia sendiri.
hari ini berbeda..i'm just trying to positioned my self as them..how if i'm the police, i will be panic for sure..standing in the middle of the crowd street. if i'm the bus driver, i will be sad for sure..because of the emptyness of this buss.ada empati yg lahir dari usaha untuk memahami orang lain.sudahlah bukan saatnya lagi meminta utk dipahami tp saatnya memahami.
baik buruk senang tidak senang, situasi yang ada tidak akan bisa berubah dengan emosi.misalnya saat macet ada orang yg memilih untuk berteriak2 memaki segalanya, memaki polisi, memaki mobil di depannya, memaki apa saja yg bisa dilihat...sebesar apapun usaha orang itu utk memaki...kemacetan tidak akan bisa diatasi..jadi apa yg harus disadari...semua kejengkelan itu tidak ada artinya..posisikan kejengkelan itu di tempat yg jauh dari hati..biarkan hati tetap tenang pada tempatnya..dan lihatlah emosi jengkel itu sebagai reaksi naluriah manusia saja..cukup melihat tapi bukan menuruti dan menanggapi kejengkelan itu..lihat dari sisi orang lain.lihat dari sudut pandang yg lain..
wah senangnya..janji untuk mengurangi kegiatan me'misuh' sepulang dr 'holy land' bisa sedikit ditepati.see the good side of everything that's the key..not easy but i will try...
we teach people how they will do for us
n.b : kapan itu ada yg pengen liat aq pke kebaya..so here is the picture
Komentar