Langsung ke konten utama

Move To Heaven

halo para drakor mania, anyeongg, sudahkah kalian menonton drakor fenomenal inihh???tentu sudah bukan?belum? aduh rugi banget.


buat yang suka drakor genre slice of life jelas wajib harus nonton drakor ini. kalo para yeorobun suka drakor model reply 1988, hospital playlist, kayak saya, pasti ketagihan nonton drakor ini, saya aja tamat 2 hari doank untuk 10 episodenya.

Jadi drakor ini tentang apa sih kakakkk, begini ya dek, Move to Heaven menceritakan tentang sebuah biro jasa yang namanya Move to Heaven juga, yang menyediakan jasa pembersihan kamar atau tempat terakhir orang yang sudah meninggal. Trauma Cleaner istilahnya katanya sih, diluar negeri udah umum mungkin mendengar pekerjaan ini, tapi kalau di Indo kayaknya masih jarang sih ya. Move to Heaven dijalankan oleh ayah-anak yaitu Pak Han jeong-u & Han Geu ru.

Episode pertama menceritakan tentang Han Geu ru yang mengidap sindrom Asperger sedang berada di Aquarium raksasa. Dia nampak terpana menyaksikan ikan-ikan yang berenang, bahkan tampak hafal dengan segala gerak gerik ikan-ikan tersebut. Geu ru kemudian menginformasikan kondisi ikan-ikan tersebut pada seorang penyelam di akuarium tersebut yang ternyata adalah sahabatnya yang bernama Na-mu. 

oya, menurut wiki, sindrom asperger adalah gangguan perkembangan yang memengaruhi kemampuan untuk bersosialisasi dan berkomunikasi secara efektif. sindrom ini masih masuk satu spektrum dengan autisme. Jadi Han Geu-ru layaknya anak autis lainnya, nampak susah berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya, namun memiliki minat yang sangat tinggi dengan dunia ikan. Jadi inget Moon Sang-tae oppa yang di its okay not to be okay, yang suka banget sama dino, padahal udah dewasa.

Cerita pun berlanjut saat Move to Heaven mendapat pekerjaan membersihkan TKP di sebuah kamar seorang pemuda yang baru meninggal karena kecelakaan kerja. Ayah Geu-ru, Pak Jeong-u membimbing dan mengajarkan Geu-ru bagaimana cara untuk menyimpan barang-barang peninggalan almarhum serta mendapatkan petunjuk tentang pesan apa yang ditinggalkan almarhum untuk kerabatnya. Di rumah pun diperlihatkan, ayahnya selalu berusaha mengajarkan Geu-ru untuk hidup mandiri walaupun dia memiliki keterbatasan kemampuan.

Dan diakhir episode, ini sih yang paling nyesek, tiba-tiba ayah Geu-ru kena serangan jantung di tengah jalan raya, aduh pas nonton saya langsung stress rasanya, karena kan Geu-ru sangat bergantung sama ayahnya ya. Untunglah menurut surat wasiatnya, ayah Geu-ru menitipkan Geu-ru pada paman tirinya yang bernama Cho Sang-gu. Paman Sang-gu ini masalahnya adalah residivis, yang belum pernah sekalipun bertemu Geu-ru, dan dulunya berprofesi sebagai petinju jalanan (Street Fighter). Wah, nampak tidak meyakinkan untuk mengurus Geu-ru ya. Itu sebabnya Na-mu sahabat Geu-ru berusaha untuk mengawasi paman Sang-gu dan Geu-ru.

Mereka ber-3 (Geu-ru, Paman Sang-gu & Na-mu) pun berusaha untuk meneruskan usaha Move to Heaven sepeninggal ayah Geu-ru. Di setiap episode, mereka berusaha mengungkap pesan tersembunyi dari setiap kejadian meninggalnya seseorang. 

Buat saya, drakor ini banyak banget memberi pesan sih, terutama kalau menyangkut kematian ya, selalu menyadarkan kita bahwa waktu hidup kita itu begitu berharga, jangan sampai disia-siakan. Dan juga sebagai orang tua, penting banget menyiapkan anak untuk bisa mandiri, karena kita nggak pernah tahu, kapan kita akan meninggalkan anak kita, kelak. duh mewek bener kalau mikirin ini ya.

Yang terakhir, Move to Heaven ini kenapa bagus banget, karena bener-bener menyentuh semua aspek hubungan dalam kehidupan manusia, ada hubungan orang tua-anak, percintaan juga, sahabat, hubungan kerja dengan perusahaan, kakak-adek, juga kritik sosial. Selain itu, juga di tiap episode ada banyak teka teki yang harus dipecahkan Geu-ru untuk mencari pesan tersembunyi dari orang yang sudah meninggal. Pokoknya mah, wajib banget, harus ditonton, dan jangan lupa, siapin tissue yang banyak, sama ember buat nadahin air mata. hahaha.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setahun kemarin

Diujung jalan itu Setahun kemarin, Kuteringat, Kumenunggumu Bidadari belahan jiwaku Mei 2015 Udah cuti hampir 2 minggu di 38w kehamilan, tapi jabang bayi tak kunjung menampakkan tanda-tanda mau brojol. Inilah saya, si ibu hamil yang penampakannya udah kayak dugong tiap hari jalan hampir sekilo, jongkok-jongkok di kamar mandi, ngepel kayak inem demi mendapatkan kontraksi dan bukaan tapi apa daya, hasilnya nol kosong. Tiap ke dokter kandungan selalu dirogoh dan katanya :  “belum masuk panggul bu bayinya, tulang panggul ibu sempit nih”.  Hehh whatttt, pinggul segini gedenya kok bisa tulang panggulnya sempit, hufttt sungguh tidak matchingggg. Time is ticking dan bumil yang belum berpengalaman ini sungguh panik karena sampe 41w, jabang bayi masih belum masuk panggul. Sementara udah ada kayak pipis-pipis rembes dan dicek kontraksi udah 10 menit sekali. Dan yang paling bikin ngga tahan adalah bolak balik dicek dalem karena bidan, dokter mau mastiin udah masuk pang

ini mungkin yang dinamakan jodoh

hihihiii tiba tiba aja kepikiran buat nulis tentang cerita kami, saya dan oki suami saya. bagaimana kami saling tau, kenal, bertemu dan akhirnya kawin menikah. ceritanya lucu lo (promosi) dan kalau dipikir pikir sekarang...kok bisa ya..aneh ya..padahal kan dulu begitu ya..bagaimana mungkin tuh..yahh kalau kata orang sih namanya juga jodoh heheuu..

Berita kriminal

  Siapa yang akhir-akhir ini pusing karena sering denger berita kriminal???? *angkattangan* Saya itu dari dulu paling nggak seneng sama berita kriminal, eh sama kali ya semua orang juga gitu. Tapi bener-bener loh saya anti dengerin dan nonton tayangan tentang kriminal, mau di televisi, radio, koran, media online, apapun lah. Biasanya langsung tak matikan TVnya atau ganti channel/baca berita yang lain. Kebalikannya, ibu saya malah hobi bener nonton berita, terutama berita yang heboh-heboh apalagi kalau bukan berita kriminal, kecelakaan, kebakaran dll. Hedeh