Langsung ke konten utama

Afiqa preschool

Sejak belum punya anak, saya punya angan-angan untuk menulis milestone anak di blog. Biar bisa jadi kenang-kenangan nanti kalau anak sudah besar. Eh kenyataannya, pas Afiqa lahir sampe sekarang sudah SD, gak sempet donk nulis apa-apa tentang anaknya. Zonk alias nol besar ajah. Nah, makanya mumpung masih inget dikit-dikit, disempetin deh nulis sedikit tentang Preschool nya Afiqa.

Afiqa mulai sekolah semacam PAUD di usia 2 tahun. Sebenernya sih malah pengen dimasukin sekolah sejak dia umur setahun, pertimbangannya adalah karena anaknya pemalu dan disekitar rumah nggak ada teman sepantaran yang bisa diajak main bareng. Jadi disekolahin ajalah  biar anaknya bisa bersosialisasi sama teman-teman sekolahnya. Niat awal, Afiqa mau disekolahin di PAUD ngasal ajalah yang deket rumah, tapi tiba-tiba emaknya banyak mau. Pengennya sekolah di PAUD yang punya basis pendidikan agama, ada kegiatan untuk mengasah sensory nya dan ada pelajaran Englishnya, mumpung anaknya masih kecil, jadi bisa menyerap banyak hal yang diajarkan. Akhirnya diputuskanlah sekolah PAUDnya ya tetep yang di deket rumah juga sih, karena bumin males jauh-jauh nganter sekolah, apalagi sambil bawa anak kecil kan, tapi dicari lah sekolah yang kualitasnya paling bagus aja menurut saya.

PAUD nya Afiqa yang dipilih ini basisnya Montessory School, jadi lebih banyak nyanyi, nari, main sambil belajar. Berdoa juga dibikin nyanyian jadi anak gampang ngafalinnya. Afiqa sekolah di PAUD ini 2 tahun, dan selama sekolah Alhamdulillah anaknya keliatan banget perkembangannya, udah nggak pemalu lagi, berani ikut lomba dan suka main sama teman-temannya.


Umur 4 tahun, Afiqa selesai PAUD dan harus masuk TK. Saya mulai puyeng lagi nyari TK lagi karena biasalah, emak banyak maunya tapi diharapkan sesuai budget juga hahaha. Dari hasil sharing sama mama-mama lain,
  dapat masukan kalau masukin anak ke TK mending sekalian SD nya yang se yayasan sama TKnya. Jadi sekalian nyambung gitu TK ke SD, selain biar nilai yang diajarkan sama, juga dapet diskon biasanya. Maklumlah ya namanya juga emak-emak modis (modal diskon).

Akhirnya mulailah saya survey-survey ke beberapa SD deket rumah. Beruntungnya saya tinggal dekat perumnas jadi banyak sekolah di sekitar rumah. Tapi makin banyak sekolah yang dilihat malah makin bingung gimana donk, dank dink donk. Semua punya kelebihan dan kekurangan. Setelah banyak menimbang ini dan itu akhirnya Bismillah aja lah masukin ke sekolah TK yang SD nya juga udah jaminan mutu. Kebetulan juga kebanyakan tetangga di lingkungan rumah saya, anak-anaknya sekolah disitu. Jadi istilahnya ya ngikut aja, karena sekolah nya udah cukup lama berdirinya, lulusannya udah terbukti kualitasnya, dan biaya sekolahnya juga masih terjangkau.

Sama seperti PAUD, Afiqa sekolah 2 tahun di TK, TK A dan TK B. sama lah ya seperti TK pada umumnya. Cuma yang membedakan adalah ketika pandemik datang di 2020 jrenggggg. Semua sekolah libur dan guru-guru di TK nya Afiqa ini banyak yang senior termasuk guru yang di kelas Afiqa. Tau sendiri kan kelemahan guru senior ini agak kurang paham teknologi. Beda sama guru-guru PAUDnya dulu para miss miss nya masih muda-muda. Saya jujur aja jadi agak merasa gimana gitu sama sekolah TK nya Afiqa. Udahlah nggak ada zoom, cuma dikasih materi dan tugas aja via WA, guru-gurunya juga kurang perhatian sama perkembangan murid-muridnya. Tapi ya bagaimana sudah terlanjur sekolah disitu, apalagi pandemik males juga pindah-pindahin sekolah anak. Padahal untuk bisa lolos seleksi masuk SD nanti, anak harus sudah bisa calistung dan mengaji. Sedangkan kondisi saat itu dia belum lancar membaca dan menulis juga mengajinya. Solusinya adalah ikut les, ada les English, Bimba dan mengaji. Semuanya online demi anak bisa mengejar pelajarannya yang nggak optimal diajarkan di TK, dan tetap ada aktivitas walau di rumah aja.



Setelah 2 tahun sekolah TK, akhirnya afiqa lulus TK juga, wisudanya Alhamdulillah bisa offline walaupun Cuma drive tru alias datang ke sekolah-ambil ijazah-foto-pulang. Yah di masa pandemik ini kita memang nggak bisa berharap banyak ya, udah sehat selamat semua aja udah bersyukur banget kan. Alhamdulillah, afiqa bisa melewati masa Pre School dengan baik dan bisa masuk seleksi tes masuk SD. Sekarang tinggal fokus untuk pendidikan SD yang pelajarannya lebih menantang tentunya.



Go go afiqa, go my little rockstar!!!

 

Komentar

Allisa Yustica Krones mengatakan…
Semoga Afiqa terus semangat sekolahnya yaa dan semoga guru2 di SD yg sekarang lebih paham teknologi :)
mbak_tiyak mengatakan…
aminnn, maaci tante allisa, iya nih untung guru SD nya masih muda2 hehehe

Postingan populer dari blog ini

plasma TV vs LCD TV vs LED TV

Dalam rangka mau beli TV buat di kontrakan baru makanya browsing2 jenis TV. Di pasaran ada berbagai jenis TV. TV tabung (ngga dibahas disini), Plasma TV, LCD TV, dan LED TV. tiga jenis terakhir ini bentuknya mirip2 meskipun harganya ngga mirip2 (hiks). Mr. O sih nyuruh saya beli LED TV soalnya hemat listrik..ummm apa iya??? Lalu beli yang apa donk? berikut ini ulasan jenis2 TV tersebut : Plasma TV Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV merupakan salah satu jenis teknologi TV layar datar yang memungkinkan produsen untuk memproduksi TV Layar Datar ukuran besar secara massal dengan harga yang ekonomis. Keunggulan Plasma TV Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000) Sudut pandang lebih lebih lebar Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur Kelemahan Plasma TV Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan gambar ...

ketidakjelasan emily

Emily siapa? Emily in Paris donk. Sungguh sejak nonton dari eps 1 nya pun, saya sudah terbingung-bingung dengan pola pikir Emily di serial ini. Serial Emily in paris rilis di Netflix tahun 2020 untuk season 1, sedangkan season 2 rilis di Desember 2021. Season 1 lebih berkisah tentang bagaimana Emily seorang gadis 29 tahun yang bekerja pada bidang marketing/periklanan di Chicago, tiba-tiba ditugaskan kantornya pindah ke Paris selama 1 tahun. Ketika pindah ke Paris, ia terkaget-kaget dengan budaya di kota itu, yang menurut Emily jauh berbeda dengan budaya di kota asalnya. Selain masalah kerjaan, Emily juga mengalami yang namanya masalah dalam hal percintaan sama temen se apartemennya, seorang chef bernama Gabrielle. Permasalahannya adalah, Gabrielle ini pacarnya Camille, klien kerja Emily di kantor. Nah loh ribet kan triangle love begini ini. Selain sama Gabrielle ya Emily deket juga sama cowok-cowok lain. Entah beneran suka atau cuma selingan aja. Pokoknya Emily ini ga jelas banget me...

turn around

ada hal hal yang terjadi dalam hidup kita yang membuat kita harus memutar balik arah hidup kita ada kejadian kejadian yang saya yakin telah di gariskan Allah, yang memiliki maksud maksud tertentu ada sesuatu yang terjadi pada saya beberapa menit sebelum ini, yang membuat saya hampir mantap untuk...berputar arah. sebelumnya, ijinkan saya menceritakan tentang teman teman terbaik saya, dimana dari mereka saya banyak mendapatkan inspirasi dan contoh, bagaimana harus menjalani hidup.  #biar lebih misterius saya akan menyamarkan nama mereka dengan inisial saja :D jadi ceritanya waktu kuliah saya punya teman teman dekat (cewek lo ya) dimana kami sering berkumpul bersama, mungkin kami punya kesamaan pola pikir dan selera humor. kami sering menamakan diri kami kms (kelompok mahasiswa santai) hihihiiii nama yang aneh ya, tapi itu kami bikin gara2 mayoritas temen kuliah kami itu serius2 semuwa, jadilah kami yang aneh aneh ini bikin genk sendiri dengan nama itu. nahh lepas kuliah kami pun m...