Langsung ke konten utama

belajar goblok dari bob sadino

review tentang ini buku sebenernya sih udah basi banget secara bacanya udah dari awal bulan Juni kemaren. sebenernya sih ini bukunya oki secara dia yang beli waktu pas lagi ke lampung dan sekarang juga bukunya dibawa dia. kemaren sih karena tertarik saya minjem bukunya trus iseng baca ternyata isinya bagus banget dan ga lebih dari 1 jam udah selesai dibaca hehe. menarik karena bukannya mengajari kita untuk pintar, pak bob malah mengajari kita untuk goblok..hihii anehh ya, tp kalau menurut saya hal ini justru menjadi focus point atau strategi marketing yang baik buat buku ini. yang penting kita udah tertarik duluan kan pengen tau apa sih "goblok" yang harus dipelajari itu.




bukunya sih tentang autobiografinya bob sadino. bagaimana dia membangun bisnisnya dari enol kemudian tentang pola pikir beliau yang extraordinary mengenai bisnisnya. menarik karena bapak ini bisa menyajikan hal hal yang di luar pakem manajemen perusahaan. bagi saya yang pernah kuliah di manajemen, sungguh aneh membaca tulisan beliau tentang perencanaan, katanya di perusahaannya tidak ada visi, misi dan perencanaan. yang ada adalah tindakan tindakan adaptif mengikuti perubahan zaman. tidak diragukan lagi bapak ini memang menerapkan management as art not as knowledge. beliau luwes dalam mengelola bisnisnya dan sangat bertumpu pada SDM di perusahaannya. pengelolaan SDM di perusahaannya berbasis kekeluargaan hahaha pokoknya kayak prinsip sila ke 4 pancasila banget lahh "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijkasanaan dalam permusyawaratan perwakilan".

favorite saya adalah tulisan beliau tentang apa yang dicarinya dalam bisnis. kata beliau kalau orang lain cari untung dia malah cari rugi. lhoo kok bisa? jadi katanya begini, orang untung tidak akan selamanya untung dan orang rugi tidak akan selamanya rugi. masih merugi artinya sama dengan masih untung (setengah isi setengah kosong) jadi sebenarnya ini adalah tentang merasa cukup, jangan serakah dengan mengharapkan keuntungan yang terus menerus hmmm cukup arif bukan?

 buku ini juga mengupas mengenai sisi pribadi beliau. juga menarik dibaca karena ia jujur mengungkapkan kesalahan kesalahannya di masa lalu dan bagaimana beliau memperbaikinya. baik dalam masalah spiritual maupun sebagai seorang kepala keluarga. favorit saya adalah waktu beliau menceritakan tentang istrinya. di sebuah halaman ada poto istrinya sambil di bawahnya tertulis begini :

without her, i'm only a shit on the table

saya selalu respect dengan orang yang menghargai istrinya, yang sadar bahwa tanpa dukungan dan doa dari seorang istri, sehebat apapun laki laki tak akan bisa menjadi sehebat itu. pak bob juga mengatakan bahwa beliau tidak ingin pembacanya meniru apa yang dia lakukan, kita harus bisa mencari pola pikir kita sendiri untuk menjadi diri kita sendiri. beliau bahkan menerapkan kebebasan pada anak anaknya untuk menjadi apapun yang mereka inginkan, jadi bukannya mendidik anak anaknya untuk meneruskan perusahaannya, anaknya malah menjadi penjual pecel lele hihihi keren deh si bapak.

overall buku ini sihh menarik buat orang yang tidak suka model stereotipe seperti saya. daripada baca buku bisnis yang tebel tebel atau diktat kuliah yang naudzubillah bahasanya formil amattt, saya emang lebih cocok baca buku yang beginian. lebih nyantol di otak saya yang cupet terbatas ini. sedikit kata untuk menggambarkan buku ini dan pak bob sadino adalah sederhana dan apa adanya. kadang kala itu lebih berguna dibanding sejuta teori.

cheers,

Komentar

Lyliana Thia mengatakan…
Aaah buku ini jg salah satu favorit saya, Mba...

Jadi orang goblog emang enak... krn bisa selalu belajar dan menyerap ilmu baru yah Mba...

Yuk kita belajar goblok biar bisa sukses kayak Om Bob... hihihi...
mbak_tiyak mengatakan…
aminnn intinya jangan merasa sombong dengan ilmu yang udah kita punya ya mbaaak

biasa ajaaa
Majalah Masjid Kita mengatakan…
saya setuju pesan moralnya... arogansi hanya baju milik Allah semata :)
mbak_tiyak mengatakan…
iya syukron sudah diingatkan
izin ngelink blognya

Postingan populer dari blog ini

Setahun kemarin

Diujung jalan itu Setahun kemarin, Kuteringat, Kumenunggumu Bidadari belahan jiwaku Mei 2015 Udah cuti hampir 2 minggu di 38w kehamilan, tapi jabang bayi tak kunjung menampakkan tanda-tanda mau brojol. Inilah saya, si ibu hamil yang penampakannya udah kayak dugong tiap hari jalan hampir sekilo, jongkok-jongkok di kamar mandi, ngepel kayak inem demi mendapatkan kontraksi dan bukaan tapi apa daya, hasilnya nol kosong. Tiap ke dokter kandungan selalu dirogoh dan katanya :  “belum masuk panggul bu bayinya, tulang panggul ibu sempit nih”.  Hehh whatttt, pinggul segini gedenya kok bisa tulang panggulnya sempit, hufttt sungguh tidak matchingggg. Time is ticking dan bumil yang belum berpengalaman ini sungguh panik karena sampe 41w, jabang bayi masih belum masuk panggul. Sementara udah ada kayak pipis-pipis rembes dan dicek kontraksi udah 10 menit sekali. Dan yang paling bikin ngga tahan adalah bolak balik dicek dalem karena bidan, dokter mau mastiin udah masuk pang

banggalah dengan budaya sendiri

abis baca postingan mbak ira di sini tentang tarian tradisional, tiba tiba aja kepikiran untuk membuat posting tentang kebudayaan daerah. saya sendiri lahir dan besar di semarang,jawa tengah meskipun orangtua saya dari jawa timur..jadi dari kecil saya tahunya kebudayaan jawa tengah deh. sebetulnya saya bukan berasal dari keluarga seni dan budaya. tidak ada satupun dari keluarga saya yang berkecimpung di dunia seni dan saya juga tidak secara langsung menggumuli terjun di dunia seni dan budaya daerah ini.

ini mungkin yang dinamakan jodoh

hihihiii tiba tiba aja kepikiran buat nulis tentang cerita kami, saya dan oki suami saya. bagaimana kami saling tau, kenal, bertemu dan akhirnya kawin menikah. ceritanya lucu lo (promosi) dan kalau dipikir pikir sekarang...kok bisa ya..aneh ya..padahal kan dulu begitu ya..bagaimana mungkin tuh..yahh kalau kata orang sih namanya juga jodoh heheuu..