Langsung ke konten utama

plasma TV vs LCD TV vs LED TV

Dalam rangka mau beli TV buat di kontrakan baru makanya browsing2 jenis TV. Di pasaran ada berbagai jenis TV. TV tabung (ngga dibahas disini), Plasma TV, LCD TV, dan LED TV. tiga jenis terakhir ini bentuknya mirip2 meskipun harganya ngga mirip2 (hiks). Mr. O sih nyuruh saya beli LED TV soalnya hemat listrik..ummm apa iya??? Lalu beli yang apa donk? berikut ini ulasan jenis2 TV tersebut :

Plasma TV

Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV merupakan salah satu jenis teknologi TV layar datar yang memungkinkan produsen untuk memproduksi TV Layar Datar ukuran besar secara massal dengan harga yang ekonomis.

Keunggulan Plasma TV

  • Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV
  • Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)
  • Sudut pandang lebih lebih lebar
  • Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur

Kelemahan Plasma TV

  • Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan gambar berbayang
  • Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun dalam jangka waktu yang relatif lama
  • Lebih berat dari LCD
  • Menggunakan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan LCD TV
  • Ukuran umumnya tidak tersedia di bawah 42 inci.

LCD TV

LCD TV yang di pasaran tampil lebih dulu dari Plasma mengalami penurunan popularitas sejak kemunculan Plasma TV mengingat berbagai kelebihan yang ditawarkan dibandingkan LCD generasi awal. Dengan harga yang jauh lebih mahal untuk ukuran yang lebih kecil, membuat penjualan Plasma meningkat.Namun demikian, pada perkembangan selanjutnya, LCD TV dengan harga ekonomis dengan berbagai kemajuan teknis, membuat konsumen kembali beralih ke LCD TV.

Keunggulan LCD TV

  • Menghasilkan warna yang lebih realistis
  • Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
  • Tersedia mulai ukuran kecil hingga besar
  • Tidak ada radiasi yang dipancarkan
  • Dapat digunakan sebagai monitor komputer
  • Kebutuhan sumber daya listrik yang lebih rendah dibanding Plasma


Kelemahan LCD TV

  • Kualitas gambar akan menurun apabila dilihat pada sudut pandang yang lebar
  • Untuk ukuran yang besar, harganya lebih mahal apabila dibandingkan dengan Plasma TV
  • Refresh Rate dan Response Time yang jauh lebih rendah dibandingkan Plasma, sehingga kadang menghasilkan gambar yang kabur

LED TV

Pada dasarnya sebenarnya LED TV merupakan pengembangan dari LCD TV.

Kelebihan LED TV

  • Tingkat contrast yang jauh lebih tinggi dibandingkan LCD TV, setara atau bahkan lebih tinggi daripada Plasma TV
  • Memungkinkan produsen untuk memproduksi televisi layar datar dengan ukuran super tipis, dengan ketebalan sekitar 2.5 cm
  • Lebih ramah lingkungan
  • Konsumsi listrik yang lebih rendah sekitar 20-30% dibandingkan LCD TV konvensional
  • Berbagai produk LED TV dari vendor terkenal menawarkan fitur pemrosesan gambar digital, fitur Digital TV Tuner, dan berbagai fitur terbaru lainnya.

Kelemahan LED TV

  • Harga yang lebih mahal, pada saat ini untuk ukuran yang sama, harga LED TV yang termurah sekitar 1,5 kali lipat LCD TV konvensional

KESIMPULANNYA

Secara umum LED TV menawarkan kualitas gambar yang lebih baik apabila dibandingkan dengan LCD TV, khususnya untuk contrast gambar serta kesempurnaan warna hitam, , meskipun bagi sebagian besar orang perbedaan itu tidak terlalu nampak. Hal ini disebabkan karena kualitas LCD TV yang sudah cukup memadai. Apabila dibandingkan dengan plasma, kualitas yang ditawarkan juga setingkat atau bahkan lebih, mengingat LED TV terbaru menawarkan berbagai fitur tambahan untuk mengolah gambar.

Perbedaan harga yang cukup mencolok dengan LCD TV, tidak menyurutkan sebagian orang untuk membeli LED TV, mengingat penampilan LED TV yang lebih tipis dan dengan desain terbaru. Bagi sebagian orang lain yang menempatkan harga di atas berbagai kriteria pembelian TV, nampaknya LCD TV masih menjadi pilihan utama. Plasma sendiri, nampaknya sudah tidak terlalu menarik minat, dan mulai ditinggalkan sejak tahun 2007, mengingat perbedaan harga yg sudah semakin tipis antara LCD TV dan Plasma TV. Desain yang juga terlihat usang juga semakin menyurutkan minat orang yang akan membeli Plasma TV. Panasonic sebagai salah satu produsen yang selama bertahun-tahun kukuh dengan memproduksi Plasma TV untuk ukuran 42 inci ke atas, akhir-akhir ini sudah mulai mengalihkan jajaran TV terbarunya dengan teknologi LCD TV dan LED TV.

Akhirnya, semuanya terpulang kembali kepada calon pembeli. Apabila anggaran yang tersedia mencukupi, pemilihan LED TV nampaknya cukup tepat, mengingat LED TV sudah dipersiapkan untuk teknologi TV digital yang benar-benar akan menggantikan TV analog pada tahun 2018. Namun apabila anggaran terbatas, LCD TV merupakan pilihan yang paling pas, mengingat fitur yang disediakan sudah cukup memadai, lebih ringan, serta lebih hemat energi apabila dibandingkan dengan Plasma TV.

DAN AKHIRNYA

saya membeli LCD TV ;p hmmm tau donk kenapa saya ngga beli LED TV padahal kan dari review diatas jelas2 LED TV itu ga punya kekurangan. cuman satu kekurangannya yang tapi nya sangat ngefek buat saya yaitu : harganya 1,5 x lebih mahal dari LCD TV

jadiii ya sudahlahh LCD TV 32" for my new boarding house :)


Komentar

Lia mengatakan…
Teteuuup... prinsip ekonominya mesti dpake ya bu Adit, xixixi...
Aku mah cukup layar tancep yang suka digelar dilapangan bola, kakakaka....
mbak_tiyak mengatakan…
tivi layar tancep kan guedheee yaa'
aduh gimandang sih
Arif Fitra Kurniawan mengatakan…
asyyyyyyyyyyiiikk infonya,...
Unknown mengatakan…
buwat ulasan tentang mobil dong bu... hee.. males_browsing_mode :on
mbak_tiyak mengatakan…
@wisanggeni kecil : thnx semoga bisa membantu
@opakkoplak : rencananya abis ini saya ada rencana beli helikopter jadi ya ulasannya ttg helikopter...kalo mobil udah berjejer lah di rumah (mobil2an maksudnya) okokokokkk
Bundane Nikeisha mengatakan…
wakakak.. aq y pengen LED...
nabung nabuuuung...
mbak_tiyak mengatakan…
kalo aq cukup LCD aja deh
kan mirip LED

*kantongcekakdotcom
Unknown mengatakan…
aku cukup jadi penjaga LCD TV berharap bisa nongtong indovisiong gretong,,,,wokwokwowww

Postingan populer dari blog ini

Setahun kemarin

Diujung jalan itu Setahun kemarin, Kuteringat, Kumenunggumu Bidadari belahan jiwaku Mei 2015 Udah cuti hampir 2 minggu di 38w kehamilan, tapi jabang bayi tak kunjung menampakkan tanda-tanda mau brojol. Inilah saya, si ibu hamil yang penampakannya udah kayak dugong tiap hari jalan hampir sekilo, jongkok-jongkok di kamar mandi, ngepel kayak inem demi mendapatkan kontraksi dan bukaan tapi apa daya, hasilnya nol kosong. Tiap ke dokter kandungan selalu dirogoh dan katanya :  “belum masuk panggul bu bayinya, tulang panggul ibu sempit nih”.  Hehh whatttt, pinggul segini gedenya kok bisa tulang panggulnya sempit, hufttt sungguh tidak matchingggg. Time is ticking dan bumil yang belum berpengalaman ini sungguh panik karena sampe 41w, jabang bayi masih belum masuk panggul. Sementara udah ada kayak pipis-pipis rembes dan dicek kontraksi udah 10 menit sekali. Dan yang paling bikin ngga tahan adalah bolak balik dicek dalem karena bidan, dokter mau mastiin udah masuk pang

banggalah dengan budaya sendiri

abis baca postingan mbak ira di sini tentang tarian tradisional, tiba tiba aja kepikiran untuk membuat posting tentang kebudayaan daerah. saya sendiri lahir dan besar di semarang,jawa tengah meskipun orangtua saya dari jawa timur..jadi dari kecil saya tahunya kebudayaan jawa tengah deh. sebetulnya saya bukan berasal dari keluarga seni dan budaya. tidak ada satupun dari keluarga saya yang berkecimpung di dunia seni dan saya juga tidak secara langsung menggumuli terjun di dunia seni dan budaya daerah ini.

ini mungkin yang dinamakan jodoh

hihihiii tiba tiba aja kepikiran buat nulis tentang cerita kami, saya dan oki suami saya. bagaimana kami saling tau, kenal, bertemu dan akhirnya kawin menikah. ceritanya lucu lo (promosi) dan kalau dipikir pikir sekarang...kok bisa ya..aneh ya..padahal kan dulu begitu ya..bagaimana mungkin tuh..yahh kalau kata orang sih namanya juga jodoh heheuu..