Langsung ke konten utama

senja yang biru


aq terbiasa melihat senja yang biru

bertahun-tahun, sepanjang waktu

kuhabiskan waktu dengan senja yang biru

atau bahkan hanya memandanginya saja..dari kejauhan


aq hanya bisa memandang senja yang biru

hal yg membuatku tenang adalah bahwa

setiap waktu aq hanya akan memandang senja itu

menunggu datangnya dan melepasnya pergi


tapi entah mengapa senja itu perlahan tak kutemui lagi

menghilang di cakrawala

membuat setiap siang dan malam2ku berganti tanpa arti

tak lagi merasa tenang


ada senja yg merah hijau dan kuning

ah tapi aq tak suka

tak pernah bisa membuatku terkesan

aq hanya mau senja yang biru


bahkan aq berlari

ke barat timur utara selatan

untuk menghindari sepi

dia pergi dan aq tak tau kemana harus mencari


aq hanya tau senja yang biru

yg berasal dari masa lalu

namun aq tiba2 tersadar

luka itu pun berasal dari masa lalu

maka mungkin yg bisa menyembuhkannya

hanyalah seseorang dari masa lalu....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setahun kemarin

Diujung jalan itu Setahun kemarin, Kuteringat, Kumenunggumu Bidadari belahan jiwaku Mei 2015 Udah cuti hampir 2 minggu di 38w kehamilan, tapi jabang bayi tak kunjung menampakkan tanda-tanda mau brojol. Inilah saya, si ibu hamil yang penampakannya udah kayak dugong tiap hari jalan hampir sekilo, jongkok-jongkok di kamar mandi, ngepel kayak inem demi mendapatkan kontraksi dan bukaan tapi apa daya, hasilnya nol kosong. Tiap ke dokter kandungan selalu dirogoh dan katanya :  “belum masuk panggul bu bayinya, tulang panggul ibu sempit nih”.  Hehh whatttt, pinggul segini gedenya kok bisa tulang panggulnya sempit, hufttt sungguh tidak matchingggg. Time is ticking dan bumil yang belum berpengalaman ini sungguh panik karena sampe 41w, jabang bayi masih belum masuk panggul. Sementara udah ada kayak pipis-pipis rembes dan dicek kontraksi udah 10 menit sekali. Dan yang paling bikin ngga tahan adalah bolak balik dicek dalem karena bidan, dokter mau mastiin udah masuk pang

banggalah dengan budaya sendiri

abis baca postingan mbak ira di sini tentang tarian tradisional, tiba tiba aja kepikiran untuk membuat posting tentang kebudayaan daerah. saya sendiri lahir dan besar di semarang,jawa tengah meskipun orangtua saya dari jawa timur..jadi dari kecil saya tahunya kebudayaan jawa tengah deh. sebetulnya saya bukan berasal dari keluarga seni dan budaya. tidak ada satupun dari keluarga saya yang berkecimpung di dunia seni dan saya juga tidak secara langsung menggumuli terjun di dunia seni dan budaya daerah ini.

ini mungkin yang dinamakan jodoh

hihihiii tiba tiba aja kepikiran buat nulis tentang cerita kami, saya dan oki suami saya. bagaimana kami saling tau, kenal, bertemu dan akhirnya kawin menikah. ceritanya lucu lo (promosi) dan kalau dipikir pikir sekarang...kok bisa ya..aneh ya..padahal kan dulu begitu ya..bagaimana mungkin tuh..yahh kalau kata orang sih namanya juga jodoh heheuu..